Rating: | ★★★★★ |
Category: | Other |
Semalam menyaksikan Today's Dialogue yang dilanjutkan dengan Metro Realitas benar-benar membuat rasa kantuk hilang lenyap entah kemana. Itu salah satu alasan kenapa bintang 5 diberikan untuk kedua tayangan ini. Bener-bener sukses mengaduk-aduk emosi untuk yang menyaksikan, maksudnya emosi saya dalam hal ini.
Today's Dialogue
live dipandu oleh Meutya Hafid (two thumbs up untuk mba Meutya) mengetengahkan tema "Pollycarpus agen BIN ?"
Hadir sebagai nara sumber adalah Pollycarpus Priyanto dan Hendardi, mantan anggota TPF Munir. Dialog berjalan lancar, pertanyaan-pertanyaan dan komentar yang bermunculan sukses membuat Pollycarpus akhirnya muter-muter dan tidak memberikan jawaban yang pas sesuai dengan pertanyaan yang diajukan. Sekedar penilaian dari orang awam seperti aku, apapun skenario dibalik kematian yang tragis dari seorang Munir, apakah Polly hanya seorang korban fitnah ataukah memang beliau terlibat didalamnya, namun sajian semalam menunjukkan bahwa Pollycarpus pasti tahu sesuatu dan jelas menyembunyikan sesuatu terkait dengan kematian Munir. Banyak sekali fakta yang mengarah pada ketidakmungkinan dalam kondisi standar terkait dengan hubungan Munir - Pollycarpus - Indra Setiawan. Satu harapan, semoga siapapun pengecut yang berada dibalik kematian Munir bisa terungkap. Yah walaupun pengadilan Tuhan pasti akan bersangkutan rasakan bener nantinya namun terus terang semakin lama semakin penasarannnnn banget dengan identitas si pengecut pembunuh itu.
Setelah Today's Dialogue, Metro Realitas muncul dengan bahasan ulah korupsi bupati kota dodol alias kota Garut, Agus Supriadi.
Waaaaaa ini juga jelas-jelas mencengangkan sepak terjangnya. Membuat saya ternganga mendengar uraian si presenter soal bengkel orangtuanya bupati yang menjadi lahan KKN, rumah mewah, villa, gedung pertemuan, mobil pribadi yang dimiliki oleh si bupati dan istri. Sumbernya rata-rata dari APBD daerah. Ck..ck...ck... nampaknya semua kesempatan bener-bener dimanfaatkan oleh si bapak bupati ini ya. Ibarat kata, kagak mau rugi deh. Dan saking sigapnya menjaga harta-hartanya, begitu gonjang-ganjing issu korupsi itu naik ke permukaan, beberapa harat langsung dibalik nama padahal salah satu penjual tanah berkisah bahwa dia jelas-jelas bertransaksi dengan bapak bupati, yang ngasi duit beli tanah juga bapak bupatu tapi ujug-ujug dibalik nama ke salah satu sodaranya. Disampaikan pula bahwa aura korupsi di Garut bener-bener sudah sampai pada level yang luar biasa, secara pengusaha-pengusaha disana pada nyerah dengan paket pungli yang ditawarkan oleh pejabat-pejabat disana. Hehehe... *bingung jadi ketawa aja*
Terus terang aku sebagai penonton semalam juga merasa sedikit malu-malu hati loh melihat si ibu bupati itu berjilbab keluar dari kantor polisi. Dimana ditampilkan pula 2 mobilnya yang disita dan memakai initial nama si ibu bupati.
Maafkan saya kalo ini fitnah belaka tetapi sudah dibuat jadi tontonan tanah air, rasanya semua orang pun sudah tahu. Trus fakta-faktanya juga ada disajikan oleh KPK.
Dan bagaimana dengan sepak terjang bupati-bupati yang lain ? Lebih canggih dan lebih tak terbayangkan-kah serta aku rasa pasti mencengangkan nih pola korupsinya ?
Sempat kepikiran sih, pada saat sakratul maut menjemput bupati-bupati dan koruptor-koruptor lain apa yang akan dilakukan oleh malaikat pencabut nyawa itu ya ??? Metode apa yang akan mereka lakukan. Ngerinya tak terbayangkan...